Tiga keunggulan Harlem Shake dibandingkan Gangnam Style-nya PSY.
Pertama, Harlem Shake lebih simple. Tak hanya sederhana namun mudah. Tak perlu belajar joget tarian kuda ala Gangnam Style. Tak perlu pula menghafal koreografi invisible horse. Yang dibutuhkan hanya joget gokil di 15 detik pertama (1 orang) dan 15 detik selanjutnya (bersama-sama). Pun juga soal lokasi dan kamera. Tak banyak makan tempat (lokasi) dan kamera hanya satu sudut saja.
Kedua, Harlem Shake lebih pendek (durasi). Hanya 30 detik saja. Seperti di awal disebutkan, 15 detik pertama 1 orang joget dan 15 detik berikutnya bersama-sama berjoget gila. Gaya Harlem Shake mudah diadopsi. Tak ribet hanya dengan sedikit penyesuaian dan kreativitas.
Ketiga, terkait dengan poin pertama dan kedua, Harlem Shake sangat ngirit biaya produksi. Durasi singkat, joget sederhana, plus lokasi dan kamera yang tak ribet. Semua orang bisa buat Harlem Shake versi mereka sendiri-sendiri. Entah itu personal, perusahaan, atau organisasi.
Lantas pertanyaan pamungkas, mungkinkah Harlem Shake bisa mengalahkan Gangnam Style, atau setidaknya jadi The Next Gangnam Style? Jika dari jumlah penayangan, mungkin belum. Sejauh ini Gangnam Style tetap kokoh di tahta terhormat video paling populer di Youtube dengan 1,3 miliar penayangan sejak bulan Juli 2012 hingga hari ini.
Namun jika untuk tren, Harlem Shake bisa berkata lain. Video joget gila tersebut sangat mudah diadaptasi. Tak ribet dan tak memerlukan alat pendukung produksi rumit yang bisa dilakukan oleh siapa saja. Jika untuk kategori video parodi, mungkin ketenaran Gangnam Style bisa luntur oleh pesona Harlem Shake.
Buktikan sendiri dengan menonton video di bawah ini.
(SUMBER)
Silahkan berkomentar yang sopan tanpa berkata sembarangan atau pun melakukan SPAM.